Proyek GSW didalami lebih dulu dengan tidak terburu-buru lewat kajian yang komprehensif. Bukan hanya gunakan pendekatan bisnis kepentingan jangka pendek semata
Jakarta, Aktual.co — Argumen bahwa proyek Giant Sea Wall (GSW) dibuat untuk mencegah Jakarta tenggelam akibat turunnya permukaan tanah, dianggap hanya pandangan pribadi Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) saja.
“Ini saya kira menjadi pandangan-pandangan pribadi saja, belum menjadi sebuah pandangan yang utuh,” ujar Anggota Komisi IV DPR RI Andi Akmal Pasluddin, Selasa (14/4).
Andi minta proyek GSW didalami lebih dulu dengan tidak terburu-buru lewat kajian yang komprehensif. Bukan hanya gunakan pendekatan bisnis kepentingan jangka pendek semata. “Tetapi bisa lebih mengedepankan manfaat jangka panjang bagi seluruh masyarakat Ibu Kota,” ucap dia.
Dia pun berpendapat DPR perlu mengundang berbagai pihak yang berkepentingan di GSW, seperti Gubernur Ahok, ahli-ahli dari stakeholder yang ada, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dan pakar lingkungan.
Dikutip dari Pusat Data dan Informasi LSM Koalisi Rakyat untuk Keadilan Perikanan (KIARA), disebutkan berbagai perkiraan dampak dari proyek GSW, yakni:
a. Konflik sosial dari penggusuran 16.855 nelayan. Dimana mereka mengaku tidak prnah diinformasikan dan dilibatkan dalam perencanaan proyek GSW;
b.Proyek GSW diyakini akan semakin memperparah pencemaran di Teluk Jakarta, juga menghancurkan ekosistem mangrove dan terumbu karang yang tersisa. Akibatnya tidak akan ada lagi ikan di pesisir sehingga biaya melaut semakin tinggi dan beresiko;
c. Proyek GSW diperkirakan akan menghalangi hak dasar bagi masyarakat pesisir untuk mengakses sumber daya alam pesisir
d. Solusi memindahkan nelayan ke rumah susun sangat tidak berpihak kepada kepentingan nelayan. Pembangunan kanal sebagai “pintu masuk dan keluar” nelayan untuk melaut justru mengganggu keberadaan sumberdaya ikan di utara Jakarta. Sebab kehidupan nelayan tidak bisa dijauhkan dari laut:
e. Belum adanya kajian Amdal dan studi komprehensif KLHS membuat GSW lebih berpotensi mencemari lingkungan daripada penyediaan bahan baku air tawar. Dimana debit air sungai yang melambat akan mempercepat proses pembusukan air, sehingga berpotensi menyebarkan penyakit bagi masyarakat nelayan. (farelladitya/HA)
sumber: beritaindonesia
0 Response to "#tanyaahok || Hanya Pandangan Ahok GSW Cegah Jakarta Tenggelam"
Post a Comment