"Kerugian 210 juta US dollar bagaimana? siapa yang berkontribusi kalau harusnya untung USD500 juta," ujar anggota Komisi VI Iskandar Syaichu Pada Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Deputi BUMN, Dirut PGN dan Dirut Pertamina di Komisi VI, Jakarta, Selasa (7/4).
Jakarta, Aktual.co — Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI mempertanyakan sebab PT Pertamina mengalami kerugian pada awal tahun. Pasalnya, dua bulan pertama bulan Januari-Februari 2015, Pertamina mengalami kerugian hingga USD210 juta atau sekitar Rp2,7 Triliun dengan kurs 13.000. Padahal, seharusnya kalkulasi pendapatan yang bisa diperoleh Pertamina mencapai USD500 juta.
"Kerugian 210 juta US dollar bagaimana? siapa yang berkontribusi kalau harusnya untung USD500 juta," ujar anggota Komisi VI Iskandar Syaichu Pada Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Deputi BUMN, Dirut PGN dan Dirut Pertamina di Komisi VI, Jakarta, Selasa (7/4).
Sebelumnya, Direktur Utama Pertamina Dwi sutjipto menyebut keuntungan pertamina pada bulan Januari sebesar minus 107 juta US dollar dan Februari minus 105 US dollar.
Kemudian, Komisi VI juga meminta penjelasan pertamina mengenai perhitungan kenaikan harga BBM seharusnya.
Sementara itu, Anggota Komisi VI DPR Primus Yustisio menilai pertamina dan PGN melanggar undang-undang yang mengambil hak rakyat dengan melepas harga minyak ke pasar.
"Harusnya anda-anda ditangkap, kebablasan ini udah neolib, jiwa pertamina sudah dibeli Petronas, buat saya kalian suah merampok negara," katanya.
Untuk diketahui, berdasarkan data yang dimiliki Aktual, laba bersih Pertamina dalam Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) Pertamina 2015 adalah USD3,07 Miliar. Pada tahun anggaran berjalan sampai dengan bulan Februari 2015, RKAP yang dicapai seharusnya USD500 juta atau sekitar Rp6,5 triliun (kurs Rp13.000). Namun, Pertamina malah merugi, laba bersih sampai dengan Februari 2015 minus USD210 juta atau sekitar Rp2,7 triliun.
Sedangkan pendapatan Pertamina dalam RKAP 2015 USD75,8 miliar pada Februari RKAP tahun berjalan USD12,27 miliar hanya tercapai USD6,87 miliar atau hanya mencapai 56,04 persen.
sumber: Aktual.co —
0 Response to "Pertamina Merugi Rp2,7 Triliun, DPR Pertanyakan Kepemimpinan Dirut Pertamina #TanyaAhok"
Post a Comment