Ilustrasi
Harga sayur-mayur di sejumlah pasar tradisional kota Pekalongan kembali merangkak naik di pasar tradisional Banjar Sari Pekalongan. Kenaikan harga dipicu transportasi muatan barang dari Wonosobo-Pekalongan akibat dampak kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis solar.
Semarang, Aktual.co — Harga sayur-mayur di sejumlah pasar tradisional kota Pekalongan kembali merangkak naik di pasar tradisional Banjar Sari Pekalongan. Kenaikan harga dipicu transportasi muatan barang dari Wonosobo-Pekalongan akibat dampak kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis solar.
Disamping itu, daya beli konsumen beberapa waktu ini mengalami penurunan. Pedagang pasar tradisional yang berjualan sayur sempat mengeluh karena kondisi pasar sepi.
Sumartini, pedagang sayur tak mempersoalkan biaya kenaikan transportasi selama daya saing pasar meningkat. Hampir dagangan yang distok setiap hari pasti tersisa. Meski begitu, dirinya tetap menimbun barang dagangan untuk hari berikutnya.
"Sayuran yang cepat busuk pasokannya secukupnya saja, dari pada banyak-banyak dipasok malah rugi," beber dia.
Beberapa kenaikan harga sayur antara lain bungal kol, kobis, cabai, kacang panjang, sawi, tomat maupun kentang. Rata-rata kenaikan harga diperkirakan mencapai Rp500-Rp1.000 sebelum harga kenaikan BBM per tanggal 28 Maret 2015.
Ia menambahkan kondisi sama pun dialami pedagang lain dan sopir transportasi muatan barang. Biasanya pembelian stok dagangan setiap hari dalam kapasitas banyak, kini perlahan mulai dikurangi.
Langkah itu sebagai antisipasi kerugian akibat sayur-mayur tak lagi segar, sehingga menurunkan harga besar.
"Pembelian stok ini kita kurangi dulu. Musimnya itu itung-itungan duit, tapi kagak ada duitnya," beber dia.
sumber: Aktual.co —
0 Response to "Terdampak Penaikkan BBM, Harga Sayuran Kembali Merangkak Naik #TanyaAhok"
Post a Comment